Pengambilan Keputusan, merupakan suatu tindakan yang
menentukan hasil dalam memecahkan masalah dengan memilih suatu jalur tindakan
di antara beberapa alternatif yang ada melalui suatu proses mental dan berfikir
logis dan juga mempertimbangkan semua pilihan alternatif yang ada yang
mempunyai pengaruh negatif atau pun positif.
Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan
masalah.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan
ter-program/keputusan ter-struktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan
rutin, sehingga dapat di-program. Keputusan ter-struktur terjadi dan dilakukan
terutama pada manajemen tingkat bawah.
2. Keputusan setengah
ter-program / setengah ter-struktur yaitu keputusan yang sebagian dapat
di-program, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak ter-struktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan –
perhitungan serta analisis yang terperinci.
3. Keputusan tidak
ter-program/ tidak ter-struktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang –
ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat
atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak ter-struktur tidak mudah
untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan
luar.
Berikut contoh kasus:
Kekecewaan
Pelanggan Perusahaan Apple Terhadap Penurunan Harga Iphone

Pada tanggal 5 September 2007, Steve Jobs, CEO Perusahaan
Apple melakukan praktek diskriminasi harga sebagai strategi pemasarannya yaitu
menurunkan harga product iPhone mereka yang sangat sukses sejumlah $200 dari
harga semula sebesar $599 yang merupakan harga perkenalan yang sudah sejak dua
bulan. Dengan melakukan penurunan harga Steve Jobs berfikir bahwa akan
menghasilkan keuntungan yang lebih banyak karena konsumen yang akan membeli
produk mereka dengan harga murah (harga promosi) semakin meningkat. Penurunan
harga ini juga dilakukan dengan maksud untuk mempromosikan lebih luas product
iPhone kepada masyarakat, karena semakin banyak pengguna iPhone maka makin
terkenal produk tersebut dan nantinya iPhone tersebut pantas dijual dengan
harga tinggi.
Namun karena keputusan tersebut bersifat mendadak dan
tidak didiskusikan dengan para manajer di perusahaan tersebut. Keputusan
penurunan harga dari Steve Jobs menimbulkan kekecewaan dari pihak para manajer
Apple. Keputusan penurunan harga juga menimbulkan kekecewaan dan kemarahan
para pelanggan Apple yang membeli product
tersebut sebelum harga promo, merasa dirugikan karena harganya lebih mahal dari
harga promosi. Dua hari kemudian, Steve Jobs menawarkan $100
kredit yang dapat di gunakan di toko Apple dan online store kepada para
pelanggan yang sudah membayar harga penuh. Keputusan dari seve jobs juga
dinilai bertentangan dengan KODE ETIK pelayanan pelanggan Apple.
Analisa:
Pada
studi kasus tersebut, Steve Jobs menggunakan proses pengambilan keputusan
dengan cara Keputusan Design atau intuiting yaitu dengan pengembangan dan
analisis terhadap berbagai kemungkinan tindakan dengan kata lain Steve Jobs
berfikir bahwa dengan menurunkan harga iPhone maka kemungkinan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya dengan penjualan iPhone
dipasaran yang terus melonjak dan makin banyak peminat iPhone. Karena iPhone
ini dijual dengan harga murah (harga promosi) dengan maksud untuk mempromosikan
lebih luas product iPhone dan mengenalkannya kepada masarakat yang lebih luas.
Makin banyak pengguna iPhone maka makin terkenal produk tersebut dan nantinya
iPhone tersebut pantas dijual dengan harga tinggi. Tetapi yang dilakukan Steve
Jobs termasuk kedalam metode kewenangan tanpa diskusi dimana pengambilan
keputusan ini diputuskan oleh pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan
militer dan kelemahannya yaitu mudah muncul rasa ketidakpercayaan para anggota
organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya dalam arti sekalinya
pemimpin tersebut mengecewakan anggotanya maka anggota tidak akan percaya lagi terhadap
pemimpin.
Keputusan
pada perusahaan Apple ini juga merupakan keputusan yang tidak terprogram karena
keputusan ini tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan tersebut,
sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat menyelesaikan
permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram menghasilkan
lebih sedikit alternatif keputusan.
Jadi
Steve Jobs dalam melakukan penurunan harga iphone menggunakan tipe keputusan
strategi, proses pengambilan desain atau intuiting dan metode kewenangan tanpa
diskusi serta menghasilkan sebuah keputusan yang tidak terprogram. Hal ini
mengakibatkan kekecewaan pelanggan Apple yang membeli product tersebut sebelum
harga promo, para pelanggan merasa dirugikan. Seandainya pihak management Apple
melakukan tes awal etika dalam sebuah keputusan (sniff test) sebelum mengambil
keputusan yang tepat mungkin mereka akan sadar bahwa pengurangan harga juga
bertentangan dengan kode etik pelayanan pelanggan Apple.
Saran:
Sebaiknya dalam
setiap masalah yang datang dapat segera di atasi. Oleh karena itu dalam
pengambilan sebuah keputusan harus mempertimbangkan dan mencari informasi,
memahaminya dengan baik, dan mendiskusikannya dengan para menejer dan para
kosultan perusahaan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan tanpa
merugikan konsumen.
Sumber:
http://ainurrofi12.blogspot.com/2017/07/studi-kasus-ekonomi-manajerial.html
(Diakses hari Kamis, 3 Oktober 2019)
http://halimahironti.blogspot.com/2015/12/2-contoh-kasus-dan-analisis-penurunan.html
(Diakses hari Kamis, 3 Oktober 2019)